Kazakhstan menjadi base trip ini karena saya menggabungkan tujuan ke Russia dan Central Asia. Oleh karenanya, saya menggunakan Air Astana, airline nasional Kazakhstan, berbasis di Almaty.
Sejak 30 September 2019, pemegang passport Indonesia bebas visa masuk Kazakhstan. Jadilah saya mencari info dan akhirnya memutuskan Almaty sebagai base mondar mandir ke negara-negara disekitarnya. Thanks to visa waiver policy 😊

Rute penerbangan adalah BKK-ALA- TSE-LED. Awal penerbangan dari Bangkok, menuju Almaty, saya baru sadar harus keluar imigrasi di sini.

Dan pesawat menuju Astana atau Nur Sultan, ibukota Kazakhstan sekarang. Saya memang tidak merencanakan singgah di kota ini karena info yang saya baca, kota ini Dingiiiiin sekali.

Ternyata ketika transit di Astana menuju St Petersburg, kami harus keluar dari gedung terminal untuk pindah terminal lain dengan berjalan kaki di bawah suhu minus, padahal kami terbang dari Bangkok yang 35 degree. Saya makin bersyukur tidak berencana singgah di sini🤭
Kembali dari Russia, kami singgah di Almaty dan menginap semalam. Almaty belum bersalju, kami mengunjungi atraksi tak jauh dari kota yaitu Big Almaty Lake dan Cymbulak.
Border crossing
Kazakhstan-Uzbekistan
Esoknya kami melintas batas ke Uzbekistan melalui Shymkent yang merupakan cara paling efisien.
Dari Almaty kami terbang ke Shymkent menggunakan budget airline yang ternyata cukup baik dan tepat waktu, Fly Arystan.
Ketika mendarat di Shymkent, saya terkejut ternyata bandaranya keciiil sekali hihihi

Dari bandara Shymkent kami naik taxi ke Zhibek Zholi border sejauh 112km. Pada awalnya kami membayar sekitar 15k Tenge, namun ketika balik hanya 20$ atau 7500tenge🤣

Kami hanya melewati kota Shymkent saja tanpa singgah.

Perjalanan sejauh 112 km selama 1.5 jam melewati jalan raya yang lebar, mulus dengan pemandangan stepa kering di kiri kanan mengingatkan pada Tibet.

Tiba di border, perjuangan melalui antrian panjaang dimulai. Apalagi hari itu adalah Sabtu sore
Uzbekistan-Kazakhstan-Kyrgyzstan
Di ujung trip di Uzbekistan, kami melalui perjalanan panjang lintas 3 negara dari Samarkand menuju Bishkek di Kyrgyzstan. Dimulai kereta Samarkand-Tashkent 06.30-8.30, taxi ke border Uzbekistan-Kazakhstan di Zhibek Zholi, proses imigrasi, taxi ke Shymkent dan alhamdulillah kami bisa tepat mengejar pesawat Shymkent-Almaty pukul 14.30.


Dari bandara kami ke Sayran bus station untuk naik marshrutka ke Bishkek 1300 tenge. Setelah menunggu di terminal hampir 2 jam akhirnya pukul 19.00 berangkat.

Sempat berhenti untuk toilet, selama perjalanan cukup banyak bagian jalan yang kurang mulus. Akhirnya pukul 23 kami tiba di perbatasan Korday. Kami turun dan berjalan kaki dibawah gerimis dan dingiiiin melewati Chu River. Alhamdulillah proses imigrasi di kedua sisi lancar. Setiba di sisi Akjol, eh udah ditinggal sama Marshrutka. Alhamdulillah dapat taxi ke penginapan di Bishkek tengah malam. 18 jam perjalanan non stop yang bahkan tak sempat makan besar. What a journey!

Kembali dari Kyrgyzstan, tiba di sisi Kazakhstan, kami tidak lagi naik marshrutka, melainkan shared taxi kapasitas 7 orang dengan biaya 2500 tenge/orang.

Ternyata perjalanan antara Korday ke Almaty cukup mendebarkan karena jalanan licin bersalju. Padahal waktu malam naik marshrutka kami tidur nyenyak meski jalan bergoyang tanpa tau apa yang terjadi 🤣
Tiba di Sayran bus station, kami naik Yandex ke penginapan di Kurmangazy street. Ternyata Almaty sudah makin dingin dan bersalju.
Sehingga malam itu kami hanya makan malam di cafe dekat apartment. Almaty memiliki banyak Cafe, kami jarang menemukan restoran di dekat penginapan kami.
Almaty
Keesokan hari, kami berkeliling dalam kota Almaty. Dimulai dari Kok Tobe (blue hill), yaitu area rekreasi yang populer di puncak gunung dengan ketinggian 1.100 meter dpl. Kok Tobe adalah salah satu landmark utama di kota ini, dan populer di kalangan pengunjung dan wisatawan ke Almaty
Kok tobe terhubung ke pusat kota Almaty dengan cable car. Stasiun keberangkatan dari pusat kota adalah di dekat hotel Novotel.
Panjang jalur cable car adalah 1.727 meter, dan dibutuhkan sekitar 6 menit untuk mencapai stasiun Kok Tobe.
Sayang sekali meski cuaca cerah tapi di kejauhan banyak awan sehingga gunung-gunung tertutup.
Dari sana kami turun dan makan siang di Kaganat, restoran prasmanan cepat saji. Seperti direkomendasikan banyak orang, restoran ini enak, tidak mahal, pilihannya banyak

Kami melanjutkan perjalanan ke Green Bazaar yang serupa pasar modern di Jakarta.

Bersih, menjual aneka rupa mulai bahan mentah seperti ikan hingga kue dan coklat
Dari pasar, dengan berjalan kaki kaki kami menuju Panfilov Park.
Saya mengenali daerah ini karena minggu lalu kami membeli KFC dan Carl’s di sini hihii
Taman luas dan cantik dan banyak patung-patung
Di taman ini terdapat Zenkov Cathedral( Ascension Cathedral) yaitu Katedral Ortodox Rusia
Selesai dibangun pada tahun 1907, katedral ini terbuat dari kayu tetapi tanpa paku. Tingginya 56 meter, dan diklaim sebagai bangunan kayu tertinggi kedua di dunia.
Dari sini kami berjalan menuju Arasan baths yang merupakan pemandian tertutup tradisional. Karena waktu terbatas kami hanya memotret dari luar

Panfilov street promenade
Berjalan terus kami menuju Panfilov street promenade yang merupakan kawasan pejalan kaki
Sepanjang jalan banyak tempat duduk, cafe, toko souvenir dan gedung-gedung menarik
Ujung jalan ini adalah gedung Abay Opera House
Pada tahun 2017 rekonstruksi besar-besaran dilakukan terhadap historical City center termasuk Panfilov street ini
Dan saya berjalan kaki terus hingga apartment kami di Kurmangazy street
Malamnya kami kembali ke Almaty Airport untuk yang ke 5 kali